Kategori

Tuesday, February 23, 2016

Bahaya kantung plastik Bagi Kesehatan Dan Lingkungan BESKEM KESEHATAN



kantung plastik?

ya, banyaknya pengunaan kantung plastik khususnya di negara kita membuat bencana sperti banjir sangat menyukainya. seperti yang telah dilansirkan di GLOBAL Tv #morning beib, penguna kantung plastik harus membayar Rp 200/kantung plastik pada 10:52 WIB tanGgal 02/24/2016.

bayangkan saja jika kita ikut menyumbangkan komitmen kepada bumi kita  untuk menolak kantung plastik (NO KRESEK) berarti kita telah melindungi bumi kita dari sampah anorganik yang gencar mengundang si banjir ini.

salah satu negara yang telah menerapkan untuk tidak menggunakan kantung plastik salah satunya yaitu California Amerika serikat.
California telah mencanangkan larangan penggunaan tas plastik. Hal ini dipertegas melalui undang-undang yang bertujuan untuk mengurangi sampah yang merusak lingkungan dan ditandatangani oleh Gubernur Jerry Brown. Pasalnya hukum ini mulai berlaku bulan Juli 2015.

"RUU ini adalah langkah di arah yang benar karena mengurangi polusi plastik di pantai, taman dan laut," kata Brown dalam pernyataan tertulis.

Toko-toko yang menyediakan barang sehari-hari dilarang menggunakan tas plastik, termasuk apotek. Jika melanggar peraturan tersebut, pelanggar akan didenda US$ 10 sen atau Rp 121 ribu. Aturan tersebut berlaku di seluruh toko swalayan. Namun, ada pengecualian yang berlaku dalam pembungkusan daging, buah, dan sayur. Pedagang yang melanggar aturan ini didenda US$ 5.000.

Larangan penggunaan pembungkus plastik sudah diberlakukan di lebih dari seratus kota di Amerika, tetapi bersifat parsial. Pada tahun 2007, San Francisco merupakan kota pertama yang melarang penggunaan tas atau pembungkus plastik, diikuti kota-kota lain. Larangan penggunaan kantong plastik dianggap sangat penting mengingat satu tas plastik dapat mencemari sungai, laut, tanah, pantai, dan berbahaya bagi hewan serta sulit melalui proses pembusukan.

Dan ternyata juga bahaya buat kesehatan tubuh ?


Pembungkus plastik pada makanan ternyata bisa membahayakan kesehatan anda, karena plastik bungkus makanan memiliki kandungan zat kimia berbahaya yang biasa disebut dengan BPA atau singkatan dari bisphenol A. Bisphenol A atau BPA ini adalah bahan keras untuk proses produksi plastik bening seperti botol dan kaleng minuman. Digunakannya bahan BPA ini karena tahan terhadap panas dan sangat kuat, paparan zat kimia BPA ini sangat berbahaya jika terkena tubuh setiap hari, khususnya pada anak – anak.
Memang sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai efek dari BPA ini, namun dikhawatirkan jika terlalu sering terkena paparan BPA, akan memicu banyak risiko terkena penyakit seperti diabetes, kelainan hati dan jantung. Hasil penelitian di China bahkan sudah membuktikannya, bahwa para karyawan yang bekerja dipabrik plastik dengan bahan BPA ini mengalami masalah disfungsi seksual.
Bahan pengemas yang satu ini mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis plastik sendiri beraneka ragam, ada Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya.Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).

Tips memilih kantung atau bahan Plastik yang aman untuk di gunakan

Plastik yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Polyethylene yangtampak bening, dan Polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia.Dioksin ini bersifat larut dalam lemak, maka terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar (97,5%) ke dalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, daging ikan dan telur. Oleh karena itu penggunaan plastik ini sering digunakan sebagai pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan.

Tolong berikan saran mengenai LARANGAN PENGGUNAN KANTUNG PLASTIK

LIKE DAN SHARE

No comments:

Post a Comment